Biodata Terbaru

Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia
Akan berusaha mengabdikan diriku pada Nusa Bangsa serta Agama melalui Institusi MTsN dari Tahun 1989 sampai sekarang & senantiasa Berjuang terus agar benar-benar menjadi pendidik yang profesional sesuai dengan tuntutan UUGD.

lomba roket Air

lomba roket Air
Bu Erna bersama 4 orang siswa MtsN
Jumat, 07 November 2008

PTK FISIKA

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA KIT LISTRIK












Oleh :

ARDINANSYAH, S.Pd
NIP. 131849131
NO PES : 07160209790002

















DEPARTEMEN AGAMA
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI ( MTsN ) TENGGARONG
KUTAI KARTANEGARA
2008
A. Judul Penelitian
Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Fisika melalui metode kooperatif STAD dengan media kit listrik.
B. Bidang Kajian
Pembelajaran Fisika, metode kooperatif STAD dan media kit listrik
C. Pendahuluan
Dewasa ini timbul kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran fisika terutama dalam memahamai materi pembelajaran rangkaian listrik seri dan paralel. Hal ini disebabkan oleh suatu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Para siswa lebih tertarik untuk menggunakan teknologi modern seperti handphone (HP) dan internet.
Secara umum siswa menampilkan sikap kurang bersemangat, bergairah dan tidak siap dalam pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar siswa kurang aktif beinteraksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Mereka cenderung lebih menunggu apa yang disajikan oleh guru.
Oleh karena itu perlu dicari cara-cara yang praktis dan mengena untuk membangkitkan minat dan motivasi siswa dalam belajar. Melalui pemikiran bersama teman sejawat maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk menongkatkan pembelajaran Fisika agar siswa dapat beminat dan termotivasi untuk belajar.
Salah satu metode mengajar yang dipakai dalam meningkatan minat dan motivasi belajar Fisika untuk materi rangkaian listrik seri dan paralel adalah melalui model kooperatif STAD. Selajutnya untuk memudahkan pemahaman siswa penulis menggunakan media pembelajaran beupa kit listrik.
D. Perumusan dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan sebagaimana tersebut didepan, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah melalui metode kooperatif STAD dengan media kit listrik dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika?
2. Pemecahan Masalah
Mata pelajaran IPA berfungsi untuk memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan, wawasan, dan kesadaran teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari dan prasyarat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah serta peningkatan kesadaran terhadap kebesaran dan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Mata pelajaran fisika SLTP, konsep dan sub konsep dipelajari melalui penelitian sederhana, percobaan dan sejumlah kegiatan praktis dengan fokus pada pengembangan keterampilan proses.
Pada siswa kelas IX untuk mata pelajaran IPA-Fisika di semester ganjil diperkenalkan dengan materi rangkaian listrik, tujuan pelajaran ini siswa mampu menyusun rangkaian listrik tertutup tentang adanya arus listrik pada rangkaian itu dan mampu berhipotesis setelah mengenal ciri-ciri beberapa komponen listrik.
Salah satu materi yang dibahas adalah konsep rangkain seri dan paralel. Hambatan aliran muatan listrik disebut juga resistor. Dalam rangkaian listrik, resistor dapat disambung dengan dua cara, yaitu seri dan paralel. Tapi bisa juga disambung dengan cara campuran yaitu paralel dan seri secara bersama-sama. Materi ini layak diajarkan menggunakan metode kooperatif STAD, karena siswa dapat saling bekerjasama untuk mempelajari, mempraktikan, menganalisa dengan diskusi. Sealin itu dengan dibantu dengan media pembelajaran kit listrik siswa dapat melihat secara langsung demonstrasi penyambungan seri dan paralel secara mudah.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan peneliti yang diharapkan dari penelitian ini menjadi masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui etektifitas metode kooepratif STAD dengan dibantu media pembelajaran berupa kit listrik dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa kelas IX MTsN Tenggarong
F. Kontribusi Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pengajaran di kelasnya
2. Peserta didik
Sebagai bahan masukan bagi peserta didik untuk memanfaatkan metode koopeatif STAD dan media kit listrik dalam rangka meningkatkan minat dan motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan pula prestasi belajar.
G. Kajian Pustaka
Minat peserta didik terhadap suatu pelajaran bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan prestasi belajar peserta didik. Minat peserta didik menurut Winkel (1987) termasuk faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar yang termasuk faktor ekstern. Minat inilah yang dapat menimbulkan motivasi siswa untuk belajar.
Mata Pelajaran Fisika di SLTP merupakan perluasan dan pendalaman IPA di Sekolah Dasar (SD) dan sebagai dasar untuk mempelajari perilaku benda dan energi serta keterkaitan antara konsep dan penerapannya dalam kehidupan nyata. Pembelajaran IPA di SLTP menurut kurikulum bertujuan agar siswa dapat: 1) Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan kebanggaan Nasional, dan kebesaran serta kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, 2) Memahami konsep-konsep IPA dan saling keterkaitannya, 3) Mengembangkan daya penalaran untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk memperoleh konsep-konsep IPA dan menumbuhkan nilai dan sikap ilmiah, 5) Menerapkan konsep dan prinsip IPA untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, dan 6) Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah.
Salah satu upaya yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar Fisika pada materi arus listrik rangkaian seri dan paralel adalah model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dengan pendekatan Student Team Achievement Devisions (STAD).
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Menurut Slavin (1995) Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.
Menurut Carin (1993) Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif adalah; (a) setiap anggota memiliki peran, (b) terjadi hubungan interaksi langsung di antara siswa, (c) setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok, (e) guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetisi, di mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Menurut Slavin (1994) tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
Ada empat pendekatan pembelajaran kooperatif salah satu satu pendekatan adalah Student Team Achievement Devisions (STAD) dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Secara individual setiap minggu atau setiap dua minggu siswa diberi kuis. Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi skor perkembangan. Skor perkembangan ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu melampaui rata-rata skor yang lalu. Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, siswa yang mencapai skor perkembangan tinggi, atau siswa yang mencapai skor sempurna pada kuis-kuis itu. Kadang-kadang seluruh tim yang mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itu.
H. Rencana dan Prosedur Penelitian
1. Rencana Penelitian
a. Subjek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IX MTsN Tenggarong sebanyak 40 siswa.
b. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di MTsN Tenggarong.

c. Waktu Penelitian
Waktu penelitian selama 2 bulan Agustus hingga September disesuikan dengan kalender pendidikan dan program tahunan PBM. Waktu dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester ganjil Tahun pelajaran 2008/2009.
d. Lama Tindakan
Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Agustus hingga September dengan menggunakan 2 (dua) siklus yang masing-masing siklus terdiri 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan waktunya 2 x 40 menit. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan pokok bahasan yang ada di kelas IX. Masing-masing siklus dilaksanakan dengan dilengkapi instrumen/alat observasi. Siklus pertama dirancang dengan dasar refleksi awal, selanjutnya siklus kedua didasarkan atas refleksi siklus pertama.
2. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini instrumen yang digunakan adalah observasi/pengamatan untuk guru, angket dan catatan lapangan. Angket diberikan kepada peserta didik setelah penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II untuk mengukur motivasi siswa terhadap pelajaran Fisika. Catatan dilapangan dilaksanakan pada saat PBM sedang berlangsung untuk memperoleh beberapa temuan tentang kegiatan guru dan siswa dalam PBM.


Siklus Pertama
Fase 1:
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2:
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3:
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4:
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5:
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6:
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

Siklus Kedua
Refleksi dari sklus pertama guru melaksanakan prosedur sama seperti siklus pertama :
Fase 1:
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase 2:
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3:
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase 4:
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5:
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6:
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
I. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan Minggu ke …
1 2 3 4 5
1 Perencanaan Agustus 2008 X
2 Proses Belajar Mengajar X X X
3 Evaluasi X
4 Pengumpulan Data X
5 Analisis Data X
6 Penyusunan Hasil TPK September 2008 X X
7 Pelaporan X X

J. Biaya Penelitian
Rincian biaya dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Fotocopy : Rp 20.000,00
2. Kertas Kwarto 1 rim : Rp 27.000,00
3. Menjilid Laporan : Rp 5.000,00
4. Rental Komputer :Rp 100.000,00
JUMLAH : Rp 147.000,00

K. Personalia Peneliti
Nama : Ardinansyah, S.Pd
NIP : 131849131
Uni Kerja : MTsN Tenggarong, Kutai Kartanegara
Tugas dalam penelitian : Untuk memenuhi persyaratan sertifikasi guru
L. Sumber Rujukan
Slavin, R. (1993) Cooperative Learning : Theory, Research ang Practice. Englewood Cliff, NJ: Prentice Hall.

Link Fisika

Prediksi UN Fisika

lomba roket air

lomba roket air
bu Erna baju biru, erik baju batik, ratri & andita baju olah raga ,izmi anggi, izmi